Special inquiry? Call us : 0815 196 44 820

Sahabat Enzim – Berkumur dengan obat kumur setelah menggosok gigi memang dianjurkan oleh ahli kesehatan. Sayangnya, belum banyak orang yang rutin melakukannya karena berbagai alasan. Misalnya karena harganya mahal, tak suka aromanya, atau dianggap terlalu ribet.

Padahal, banyak dokter gigi menyarankan penggunaan obat kumur untuk merawat mulut. Penyebabnya karena gosok gigi hanya menjangkau 25 persen rongga mulut, sedangkan obat kumur bisa membantu mengatasi bakteri di sela-sela yang tak bisa dijangkau sikat gigi.

Kesehatan mulut idealnya semakin terjaga sejak awal penggunaan cairan berkumur. Nafas menjadi lebih segar karena kebanyakan obat kumur di pasaran mengklaim bisa membunuh 99 persen kuman penyebab bau mulut (antiseptik).

Teorinya: Dalam waktu sepekan, mulut akan semakin bersih. Pada 14 hari pemakaian, gusi menjadi lebih sehat dan mencegah infeksi.

Setelah tiga pekan berlalu, gigi menjadi lebih kuat dan mencegah pertumbuhan plak yang dapat menyebabkan gigi berlubang.

Kenyataannya: Penggunaan obat kumur antiseptik memang dapat menyegarkan nafas secara instan, namun ternyata hal ini berdampak buruk terhadap kesehatan rongga mulut terutama kualitas air liur yang dirusak oleh zat-zat antiseptik dalam cairan obat kumur.

Di dalam rongga mulut hidup bakteri di seluruh permukaan gigi dan mulut. Cairan obat kumur antiseptik tidak dapat membunuh semua bakteri, dikarenakan masih banyak bakteri yang hidup di ceruk-ceruk gigi dan mulut di mana adanya tegangan permukaan menghambat cairan antiseptik masuk ke dalam ceruk-ceruk gigi dan mulut.

Nah, dari sisa bakteri yang satu persen yang masih hidup inilah membuat kode genetik untuk bereproduksi lebih cepat lagi untuk mencapai ekosistem (keseimbangan) bakteri sebelumnya.

Alhasil, bakteri berkembangbiak tidak terkontrol secara eksponensial (sangat cepat) karena kualitas saliva yang buruk, saliva tidak dapat menekan pertumbuhan bakteri ini, akibatnya malah akan timbul bau mulut, masalah-masalah mulut lainnya seperti sariawan, gigi ngilu.

Bila masih tetap menggunakan obat kumur antiseptik, maka interval (jarak antara) penggunaan menjadi semakin singkat karena bau mulut kembali dengan cepat. Bisa dibayangkan bila pada malam hari menggunakan obat kumur antiseptik, di pagi hari nafas akan semakin bau dan sering timbul sariawan serta kerusakan gigi semakin cepat.

Sahabat Enzim, memilih obat kumur juga tak bisa sembarangan. Perlu zat-zat kandungan tanpa antiseptik yang baik untuk gigi dan mulut dalam cairan berkumur, misalnya pada Enzim Mouthwash, cairan kumur tanpa alcohol dan tanpa antiseptik yang mengandung enzim aktif, efektif mengatasi bau mulut sekaligus menyehatkan rongga mulut.

Kandungan itu seperti enzim aktifamyloglucosidase, glucose oxidase, lactoperoxidase bermanfaat untuk mengembalikan kualitas air ludah agar dapat mengontrol keseimbangan bakteri di dalam rongga mulut.

Potassium Nitrate bermanfaat untuk menghilangkan ngilu pada gigi sensitif.

Kandungan allantoin bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka seperti sariawan dan gusi berdarah. Zinc Gluconate bermanfaat untuk menetralisir bau mulut.

Memang tak semuanya obat kumur yang ada di pasaran mengandung zat-zat baik, namun kamu bisa memilih Enzim Mouthwash untuk kesehatan gigi dan mulutmu. Semua protein kompleks yang dibutuhkan gigi ada di larutan kumur ini.

Enzim Mouthwash mengandung enzim aktif alami, tanpa alkohol dan tanpa antiseptik. Berfungsi mengembalikan pertahanan air ludah sebagai antibakteri alami.

Fungsinya untuk menjaga ekologi flora mulut, menghambat pembentukan plak, mencegah gigi berlubang dan masalah gusi, membantu mengatasi gigi sensitif dan bau mulut serta menjaga kesegaran mulut.

Jadi rasakan manfaat baik obat kumur dengan Enzim Mouthwash.