Special inquiry? Call us : 0815 196 44 820

Abrasi Gigi, Apakah Itu?

Abrasi gigi adalah suatu kondisi dimana gigi terkikis secara mekanis, menyebabkan struktur email menjadi rusak atau bahkan lebih dalam lagi, kerusakannya mencapai dentin. Abrasi gigi yang mencapai kedalaman dentin akan mengakibatkan gigi menjadi hipersensitif  sehingga pada gigi tersebut  timbul rasa ngilu / nyeri jika terkena rangsang dingin, panas, asam, manis, dll. Penyebab yang paling umum terjadinya abrasi gigi adalah kebiasaan menyikat gigi dengan tekanan kuat. Penyebab lainnya seperti kebiasaan menggigit benda keras (misalnya : menggigit pipa cangklong pada perokok, menggigit pena, membuka tutup botol dengan gigi, dll) , kawat gigi yang terlalu mencengkeram pada pemakai gigi tiruan lepasan, kebiasaan ‘kerot’ (bruxism) pada waktu tidur, kebiasaan pemakaian tusuk gigi yang tajam untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip, dll.

Enzim Classic Mild

Varian Classic Mild dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut serta membuat nafas lebih segar. Produk ini aman digunakan untuk sehari-hari dalam jangka panjang mengandung enzim Amiloglucosidase (AMG), Gluco-oksidase (GO) dan Laktoperoksidase (LPO). Ketiganya berperan mengembalikan fungsi alamiah sistem laktoperokidase atau anti-bakteri di dalam air liur sehingga dapat mengontrol perkembangbiakan bakteri dalam rongga mulut.

Bagaimana Mencegah Abrasi Gigi Supaya Tidak Berlanjut ?

Cara mengatasi abrasi gigi tergantung dari penyebabnya. Pada intinya supaya abrasi gigi tidak semakin parah adalah menghentikan penyebabnya! Beri penjelasan bahwa menyikat gigi sebaiknya menggunakan sikat gigi yang lembut dan menyikat gigi tidak perlu dengan tekanan kuat, yang penting semua permukaan tersapu bersih. Kebiasaan menggigit benda keras harus dihentikan. Meskipun email gigi adalah bagian yang paling keras namun jika terkena trauma benda keras  terus menerus maka lama-kelamaan akan aus / terkikis. Jika penyebab abrasi gigi adalah cengkeraman kawat gigi yang terlalu kuat pada gigi penyangga pemakai gigi tiruan lepasan, maka gigi tiruan lepasan tersebut harus dibawa ke dokter gigi untuk diperbaiki sehingga kawat pencengkeramnya tidak merusak struktur gigi. Kebiasaan menggunakan tusuk gigi yang tajam sebaiknya diganti dengan benang gigi. Untuk gigi abrasi yang disebabkan oleh kebiasaan ‘kerot’ (bruxism) akan membutuhkan bantuan orang lain yang dekat untuk mengingatkan karena ‘kerot’ biasanya terjadi tanpa disadari yang bersangkutan. Selama proses penghentian kebiasaan ‘kerot’ tersebut, bisa dipasangkan suatu alat di gigi penderita yang disebut bite plane untuk mencegah keausannya bertambah parah.

Bagaimana Tindakan Pada Gigi Yang Aus Akibat Abrasi ?

Jika kerusakan struktur gigi masih sedikit maka bisa dilakukan topikal aplikasi fluor (pengolesan fluor) pada gigi yang abrasi. Jika keausan gigi sudah mencapai dentin maka sebaiknya dilakukan penambalan gigi dengan menggunakan bahan tambalan yang menyerupai warna gigi asli sehingga secara estetis tambalan tidak akan nampak. Bahan tambalan yang digunakan misalnya resin komposit. Gunakan pasta gigi yang mengandung potassium sitrat karena dapat mengurangi sensitivfitas dari gigi yang abrasi.  Gigi menjadi hipersensitif akibat terbukanya tubuli dentinalis  / saluran-saluran kecil pada dentin yang terhubung dengan syaraf gigi. Bila ada rangsang panas, dingin, manis, asam, dll yang mengenai tubuli dentinalis akan segera diteruskan ke syaraf gigi sehingga menyebabkan ngilu / nyeri. Ion-ion Potasssium sitrat akan masuk ke dalam tubuli dentinalis dan membuat blokade rangsangan yang menuju syaraf gigi sehingga rasa ngilu / nyeri dapat dikurangi secara significant. Pasta gigi enzim 40+ adalah pilihan yang tepat bagi penderita gigi abrasi karena mengandung fluoride dan potassium sitrat  yang berfungsi membantu mengurangi rasa ngilu / nyeri pada gigi hipersensitif.